Thursday, March 17, 2005

Kristik

Saat2 ini saya sedang semangat sekali mengerjakan satu proyek pribadi yaitu menyelesaikan membuat hand made kristik bertuliskan The Lord’s Prayer. Sebenarnya proyek ini sudah dimulai sekitar 7 bulan yang lalu, tapi sempat terhenti selama 6 bulan (ha!!!) karena saya terserang penyakit “M”, malas. Entah dapat wangsit dari mana, minggu ini saya mulai lagi mengerjakan proyek tertunda ini. Lumayanlah sebagai salah satu alternative pengisi waktu sambil terus mencari kerja


Mengerjakan kristik ~sama dengan hand made lain~ membutuhkan kesabaran dan ketekunan ekstra, apalagi untuk orang sejenis saya yang tidak teliti dan tidak rapi. Walhasil sering sekali sudah membuat banyak, terpaksa benangnya harus dibongkar satu demi satu karena salah hitung dan tidak sesuai dengan polanya. Belum lagi kalau benangnya kusut. ALAMAKKKK!!!! Sudah punggung sakit mengerjakannya, mata perih karena harus melototi kotaknya yang super mini, salah pula. Biasanya kalau saya sudah tidak sabar, saya tinggalin saja. Tapi pasti ntar dilirik-lirik lagi dan mulai lagi…selalu ada motivasi untuk terus melanjutkan karena saya mau usaha saya selama ini tidak sia-sia. Saya mau menghasilkan karya yang sama bagusnya dengan gambar yang ada di polanya. Mungkin saat ini masih semerawut, berantakan, belum jelas hasilnya, tapi saya yakin kalau saya tekun dan setia mengerjakan, pasti sedikit demi sedikit gambar akan terbentuk dengan bermacam benang warna warni dan akan menghasilkan gambar seperti yang saya mau.

Saya pikir, hidup juga seperti itu. Sebenarnya sudah ada “pola” dan rencana yang sudah dibuat dengan indahnya untuk kita oleh Sang Pencipta. Tapi kita terkadang sulit untuk memahaminya. Kita tidak sabar, tidak tekun, tidak teliti, akibatnya sering melakukan kesalahan. Kita sungguh beruntung karena kita senantiasa masih diberi kesempatan untuk memperbaiki hidup lagi. Sedikit demi sedikit kita dibongkar, diperbaiki, diubah supaya tidak salah jalan dan tetap berada di jalur-Nya. Sering kita putus asa, jengkel, marah, kecewa, dan mau berhenti. Tapi selalu ada motivasi untuk kita bahwa ketika kita tekun, sabar, dan taat dalam menjalaninya, kita pasti bisa dan mampu menyelesaikan perjalanan dan pekerjaan ini dengan baik. Niscaya hasilnya tidak akan mengecewakan. Kita akan mendapat “hadiah” yaitu gambaran yang sempurna sesuai dengan rencana-Nya.

Untuk kak Yaya di Surabaya yang sedang dirawat di RS, “Cepat Sembuh ya…walau disana gak ada yang jagain, jangan kuatir dan jangan takut karena ada Sang Gembala yang setia menjaga. Kami selalu mendoakan. Love you…